Bioakumulasi adalah penumpukkan dari zat-zat kimia seperti pestisida, metilmerkuri, dan kimia organik lainnya di dalam atau sebagian tubuh organisme. Dasar pengertian bioakumulasi dikembangkan oleh ilmuwan tahun 1870an yang menemukan fenomena prinsip perilaku bahan-bahan kimia dalam lingkungan dan makhluk hidup. Bioakumulasi suatu bahan kimia oleh suatu makhluk hidup dapat dilihat dalam banyak situasi sebagai suatu proses partisi.
The compilation of works, adventures, stories, scientific articles, reviews, and motivations
Showing posts with label Konservasi dan Lingkungan Perairan. Show all posts
Showing posts with label Konservasi dan Lingkungan Perairan. Show all posts
Sunday, March 04, 2018
Friday, February 16, 2018
Pencemaran Logam Timbal (Pb) di Teluk Lampung
A. Pencemaran Timbal (Pb) di Teluk Lampung
Teluk Lampung merupakan daerah pesisir yang sering digunakan untuk berbagai kegiatan, seperti perikanan tangkap, budidaya mutiara, pusat pariwisata, pelabuhan, pemukiman maupun kegiatan perdagangan, juga merupakan bermuaranya berbagai sungai, seperti Way Kuala, Way Lunik, Way Kahuripan dan Way Galih, yang melewati daerah perindustrian di Daerah Teluk Betung, dan Panjang, serta Way Balau yang melewati daerah padat pemukiman di Kota Karang yang perairannya terdapat banyak sampah (Tugiyono, 2007).
Kawasan Konservasi : Suaka Perikanan
Suaka perikanan merupakan suatu ekosistem
perairan yang memiliki daerah yang terbatas dimana
melarang semua kegiatan penangkapan
biota perairan dengan
cara apapun, kapanpun dan oleh siapapun. Kawasan
ini memiliki fungsi sebagai tempat pelestarian ikan-ikan endemik yang langka
(atau hampir punah) dan beberapa spesies yang dilindungi keberadaannya.
Identifikasi Kawasan Potensial Konservasi Perairan Teluk Lampung Sebagai Taman Wisata Perairan
1.
Profil Teluk Lampung
Teluk lampung
adalah sebuah teluk yang berada di Selat Sunda, terletak di bagian selatan
Provinsi Lampung, Indonesia. Teluk ini dikelilingi sejumlah wilayah, yaitu Kota
Bandar Lampung, Kabupaten Lampung Selatan, dan Kabupaten Pesawaran.
Thursday, February 15, 2018
Faktor-faktor Pembatas dalam Ekologi Perairan Tawar
1. Berikut
ini adalah beberapa faktor pembatas di ekologi perairan tawar:
a. Suhu
Suhu merupakan faktor pembatas
didalam ekologi perairan tawar baik di sungai, danau, dll. Terdapat organisme
khusus yang mampu hidup di suhu ekstrim panas sampai 300 C. Namun, kebanyakan
organisme hanya dapat hidup pada kisaran suhu yang lebih sempit. Umumnya batas
maksimum lebih kritis atau membahayakan daripada batas minimum.
KELAS SCAPHOPODA : Dentalium sp.
A. Klasifikasi
Berikut adalah klasifikasi dari genus Dentalium :
Kingdom : Animalia
Filum : Mollusca
Kelas : Scaphopoda
Ordo : Dentaliida
Famili : Dentaliidae
Genus : Dentalium
(Steiner & Dreyer, 2002)
B. Morfologi Dentalium sp.
Sumber gambar : zaifbio.blogspot.com
Spongilla lacustris, Porifera Air Tawar (Freshwater Sponges)
I. Tentang Filum Porifera
Porifera merupakan salah satu filum dari kingdom animalia yang sangat primitif. Kata Porifera berasal dari bahasa Latin, “porus” yang berarti lubang kecil atau pori dan “ferre” yang berarti mempunyai. Jadi, Porifera dapat diartikan sebagai hewan yang memiliki pori pada struktur tubuhnya. Porifera adalah hewan multiseluler atau metazoa yang paling sederhana. Hewan ini memiliki ciri tubuh yang berpori seperti busa atau spons, sehingga porifera disebut juga sebagai hewan spons (Aaseng. 1993).
Porifera berkembangbiak secara aseksual dan seksual. Perkembangbiakan secara aseksual yaitu dengan pembentukan tunas (budding). Tunas atau budding yang dihasilkan tersebut kemudian memisahkan diri dari induknya dan hidup sebagai individu baru, atau tetap menempel pada induknya sehingga menambah jumlah bagian-bagian dari kelompoknya. Sedangkan perkembangbiakan secara seksual terjadi dengan cara peleburan antara sel telur dan spermatozoid, dan menghasilkan zigot dan selanjutnya berkembang menjadi larva berflagel, larva tersebut dapat berenang dan keluar melalui osculum. Bila menemukan tempat yang sesuai, larva akan tumbuh dan berkembang menjadi porifera baru. (Anonim. 2013).