*) Sebutkan apa yang anda ketahui
tentang ciri umum filum protozoa!
Beberapa
ciri-ciri umum filum protozoa adalah sebagai berikut:
- Berukuran
mikroskopis, uniseluler, beberapa spesies ada yang hidup berkoloni.
- Bentuk
tubuhnya bermacam-macam: bulat, oval, memanjang atau pada beberapa species
bentuk tubuhnya tidak tentu
- Bergerak
dengan flagell, cilia, pseudopodia atau dengan seluruh tubuhnya
- Cara
pengambilan makanan secara holozoik, saprofitik, saprozoik dan holofitik
atau autotrof
- Berkembang
biak secara seksual dan aseksual. Perkembangbiakan secara seksual melalui
peleburan dua gamet atau konyugasi, perkembangbiakan aseksual dengan cara
pembelahan biner (binary fission), ganda (multiple fission), atau
membentuk tunas (budding).
- Memiliki satu
nukleus atau lebih, tidak memiliki organ atau jaringan
- Beberapa
spesies bercangkok dan sebagian mampu membentuk kista atau spora untuk
melindungi diri terhadap lingkungan yang ekstrim.
- Hidup
bebas (simbiotik).
(Neil
A. 1974)
*)
Filum protozoa dikelompokkan dalam beberapa kelas, apakah dasar pengelompokan
itu?
Protozoa dapat dibagi menjadi 4 kelas, pembagian ini
berdasarkan pada alat gerak yang dimiliki oleh protozoa, kelas-kelas tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Rhizopoda (Sarcodina), alat geraknya
berupa pseudopoda (kaki semu) Bergerak dengan kaki semu (pseudopodia) yang
merupakan penjuluran protoplasma sel. Hidup di air tawar, air laut,
tempat-tempat basah, dan sebagian ada yang hidup dalam tubuh hewan atau
manusia.Jenis yang paling mudah diamati adalah Amoeba.
Contoh spesiesnya:
- Amoeba proteus,
memiliki dua jenis vakuola yaitu vakuola makanan dan vakuola kontraktil.
- Entamoeba histolityca,
menyebabkan disentri amuba (bedakan dengan disentri basiler
yang disebabkan Shigella dysentriae)
- Entamoeba
gingivalis,
menyebabkan pembusukan makanan di dalam mulut radang gusi (Gingivitis)
- Foraminifera sp.,
fosilnya dapat dipergunakan sebagai petunjuk adanya minyak bumi. Tanah
yang mengandung fosil fotaminifera disebut tanah globigerina.
- Radiolaria sp.,
endapan tanah yang mengandung hewan tersebut digunakan untuk bahan
penggosok.
2. Flagellata (Mastigophora), alat
geraknya berupa flagel (bulu cambuk).Bergerak dengan flagel (bulu cambuk) yang
digunakan juga sebagai alat indera dan alat bantu untuk menangkap
makanan.Dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu :
a. Fitoflagellata Flagellata autotrofik (berkloroplas), dapat berfotosintesis. Contohnya : Euglena viridis, Noctiluca milliaris, Volvox globator.Zooflagellata.
b. Flagellata heterotrofik (Tidak berkloroplas).Contohnya : Trypanosoma gambiens, Leishmania Dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu:
·
Golongan phytonagellata, Euglena viridis
(makhluk hidup peralihah antara protozoadengan ganggang) - Volvax globator (makhluh hidup
peralihan antara protozoa dengan ganggang) - Noctiluca millaris
(hidup di laut dan dapat mengeluarkan cahaya bila terkena rangsangan mekanik)
·
Golongan Zooflagellata,
contohnya : - Trypanosoma gambiense & Trypanosoma rhodesiense. Menyebabkan penyakit tidur di Afrika
dengan vektor (pembawa) Þ lalat Tsetse (Glossina sp.) Trypanosoma
gambiense vektornya Glossina palpalis Þ tsetse sungai Trypanosoma
rhodeslense vektornya Glossina morsitans Þ tsetse semak - Trypanosoma cruzl
Þ penyakit chagas - Trypanosoma evansi
Þ penyakit surra, pada hewan ternak(sapi). - Leishmaniadonovani
Þ penyakit kalanzar - Trichomonas vaginalis
Þ penyakit keputihan
·
3. Ciliata (Ciliophora), alat gerak
berupa silia (rambut getar). Anggota Ciliata ditandai dengan adanya silia (bulu
getar) pada suatu fase hidupnya, yang digunakan sebagai alat gerak dan mencari
makanan. Ukuran silia lebih pendek dari flagel.Memiliki 2 inti sel (nukleus),
yaitu makronukleus (inti besar) yang mengendalikan fungsi hidup sehari-hari
dengan cara mensisntesis RNA, juga penting untuk reproduksi aseksual, dan
mikronukleus (inti kecil) yang dipertukarkan pada saat konjugasi untuk proses
reproduksi seksual. Ditemukan vakuola kontraktil yang berfungsi untuk menjaga
keseimbangan air dalam tubuhnya. Banyak ditemukan hidup di laut maupun di air
tawar. Contoh : Paramaecium caudatum, Stentor, Didinium, Vorticella,
Balantidium coli.
4. Sporozoa, adalah protozoa yang tidak
memiliki alat gerak. Cara bergerak hewan ini dengan cara mengubah kedudukan
tubuhnya. Pembiakan secara vegetatif (aseksual) disebut juga Skizogoni dan
secara generatif (seksual) disebut Sporogoni.Marga yang berhubungan dengan
kesehatan manusia Þ Toxopinsma dan Plasmodium.. Tidak memiliki alat gerak khusus,
menghasilkan spora (sporozoid) sebagai cara perkembang biakannya. Sporozoid
memiliki organel-organel kompleks
pada salah satu ujung (apex) selnya yang dikhususkan untuk menembus sel dan
jaringan inang.Hidupnya parasit pada manusia dan hewan.Contoh : Plasmodium falciparum,
Plasmodium malariae,Plasmodium vivax.
Gregarina.
(Ronald
M. 1995)
*)
Bagaimanakah sistem / cara reproduksi pada protozoa?
Beberapa
protozoa bereproduksi secara seksual, beberapa aseksual, sementara beberapa
menggunakan kombinasi keduanya.
Reproduksi
secara aseksual dilakukan dengan cara:
1.
Pembelahan mitosis (biner), yaitu pembelahan
yang diawali dengan pembelahan inti dan diikuti pembelahan sitoplasma, kemudian
menghasilkan 2 sel baru.Pembelahan biner terjadi pada Amoeba. Paramaecium,
Euglena. Paramaecium membelah secara membujur/ memanjang setelah
terlebih dahulu melakukan konjugasi.Euglena membelah secara membujur
/memanjang (longitudinal).
2.
pertunasan.
Yaitu penumbuhan tunas pada protozoa yang kemudian menjadi individu baru.
Reproduksi secara seksual dilakukan dengan cara:
1.
Konjugaasi, yaitu perpaduan antara
dua individu protozoa yang jenis kelaminnya belum bisa ditentukan.
2.
Pembentukan Spora.
(Jasin. 1992)
*)
Banyak hewan avertebrata berukuran kecil. Beberapa kelompok mampu memperbesar
ukuran tubuhnya dengan cara mereplikasi segmen-segmen tubuhnya. Selain itu,
hewan kecil dapat memperbesar ukurannya dengan membentuk koloni sehingga
masing-masing individu dapat saling bekerja sama. Buatlah esai yang
membandingkan kedua cara memperbesar ukuran tubuh tersebut ! Berilah contoh
filum yang melakukannya dan cantumkan setiap sumber pustaka (referensi) yang
menjadi acuan anda menulis esai ini!
Perbesaran
tubuh menggunakan koloni adalah cara pembesaran dengan beberapa individu yang
bersatu yang kemudian membentuk koloni. Contohnya : terumbu karang, termasuk
kedalam filum zoantharia, Karena terumbu karang merupakan koloni dengan
sejumlah besar polip-polip kecil dengan sejumlah koloni tersebut dapat menjadi
besar dan mampu membentuk terumbu (Setijanto. 2006).
Perbesaran
dengan replikasi segmen adalah perbesaran tubuh dengan cara penggandaan dari
individu tersebut. Contohnya cacing polychaeta dari filum annelida. Segmentasi
pada annelida tidak hanya membagi otot dinding tubuh saja melainkan menyekat
rongga tubuh dengan sekatan, sekatan ini disebut septum, sekatan ini mengalami
segmentasi yaitu sepanjang sumbu anterior dan posterior (Setijanto. 2006)
Kesimpulan:
jadi dari kedua jenis hewan invertebrata tersebut memiliki cara yang berbeda
dalam memperbesar ukuran tubuhnya. Dengan jenis filum yang berbeda-beda pula..
DAFTAR
PUSTAKA
Atlas, Ronald M. 1995. Microorganism in our world. Louiseville : University of Louiseville
Campbell, Neil A. 1974. Biology fifth edition. California : University of California
Jasin. 1992. Zoologi Invertebrata. Sinar Wijaya : Jakarta
Setijanto. 2006. Avertebrata Akuatik (Buku 1 dan 2). Purwokerto
: Universitas Jenderal Soedirman
Tim
Avertebrata Air. 2013. Petunjuk Praktikum Avertebrata Air. Lampung : Universitas
Lampung
No comments:
Post a Comment